8 Dec 2013

Malam itu...


Dari mana aku harus memulai cerita ini, mungkin cerita ini tak ada menarik nya bagi sebagian darimu. Tapi apa salahnya jika kau mendengarkan juga, mari kita mulai saja.
Malam itu, seperti biasa aku harus menunggu keretaku sepulang kerja. Malam itu tidak seperti malam biasanya ,sangat dingin. Anjing-anjing dijalanan yang biasanya menggonggong meminta sebuah roti yang dibawa pejalan kaki, sekarang mereka diam di jalan-jalan sempit, untuk menghangatkan diri.
Duduk sendiri di bangku ini, kurasa tidak ada lagi yang menunggu keretanya seperti aku ini. Kulihat jam ditanganku sudah menunjukan pukul setengah 12 malam, wow sudah larut sekali pikirku, pantas saja sudah tidak ada yang menunggu kereta. Beginilah bosku selalu melemburkanku, tapi tidak pernah menambah gajiku gerutuku dalam hati, agar tidak terlalu membosankan disini. Menunggu dan menunggu tapi tidak ada satupun kereta yang lewat ,lelucon macam apa ini pikirku. Aku mengotak-atik hpku karena tidak ada kerjaan lagi untukku, angin berhembus melewati tubuh belakangku, membuatku sedikit merinding. Angin yang begitu dingin pikirku, kereta yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kereta ini tidak seperti biasanya, jendelanya banyak yang sudah pecah. Ah mungkin karena ini kereta malam pikirku, aku naik saja tanpa mengkhawatirkan apa-apa.



Disinilah semua cerita itu dimulai, setelah aku memasuki kereta ,seorang bapak-bapak meneriakiku dari luar, bapak itu seperti melarang ku untuk naik kereta ini. Tapi apa daya pintu sudah tertutup dan aku pun sudah ada di dalam kereta ini, seperti biasa aku akan duduk di bangku paling pojok, karena aku bisa bersandar dan tidur. Semua orang di kereta tidak seperti biasanya, mereka tampak diam dan muka mereka, sungguh suram. Mungkin karena ini sudah malam, selalu saja pikiran positifku melakan negatifnya, aku duduk dan mulai bersandar.
TIba-tiba orang di sebelahku, menatapku dan berkata “KELUAR!! sebelum kau terlamabat!!”. Aku tidak mengerti, dan tiba-tiba seluruh orang di kereta berteriak, menangis, meronta-ronta. Mereka seperti mayat yang baru dikubur dan hidup kembali, muka mereka, aku masih mengingatnya sampai sekarang. Namun tiba-tiba semua menjadi gelap, pekat. Dan aku terbangun di bangku dimana aku menunggu kereta tadi. Dan persis di sebelahku ada seorang bapak-bapak yang tadi mengerjarku untuk tidak masuk kereta. 
Tiba-tiba bapak itu berkata “Kau terlambat, kau telah masuk kesini. Selamat datang”. Saat kulihat sekitar, semua berubah menjadi gerbong kereta yang melaju cepat, cepat sekali. Dan kereta ini menuju ke… Jurang 
-End-
@Argasays

Makasih udah baca sampai abis:) jangan lupa comment! Jangan bosen-bosen visit ya!
EmoticonEmoticon